Biografi Hendry Candra
Hendry Candra
Hendry Candra atau yang akrab disapa
Hendry lahir di Tangerang pada tanggal 31 Mei 1974. Ia merupakan anak sulung dari
4 (empat) bersaudara yaitu 2 (dua) saudara laki-laki dan 2 (dua) saudara
perempuan yang kembar. Ia terlahir di keluarga yang berkecukupan sehingga ia bisa
menjalani kegiatan pendidikannya tanpa ada masalah. Sejak kecil ia bersekolah
di beberapa sekolah negri di Tangerang.
Hendry merupakan anak yang rajin dan
suka membantu orang tua. Tidak hanya rajin membantu orang tua, dalam
sekolahnyapun ia mendapat nilai yang baik, tetapi ia adalah anak yang keras
kepala. Ia seharusnya bersekolah di sekolah swasta tetapi ia bersikeras untuk
bersekolah di sekolah negri sementara semua adik-adiknya bersekolah di sekolah
swasta. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA nya, ia melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Ia memutuskan untuk mengambil jurusan akuntansi di
Universitas Trisakti Jakarta.
Setelah lulus kuliah, Hendry menikah
pada tahun 2000 dengan seorang perempuan bernama Ervina. Ia mengenal Ervina di
gereja, selain itu Ervina juga merupakan teman kuliahnya di Trisakti. Ervina merupakan
wanita dari keluarga yang sangat sederhana. Dari pernikahannya, Hendry dikaruniai 2 (dua) orang anak perempuan yaitu Audrey
Luz dan Auriel Luz.
Karena
Hendry merupakan anak sulung, ia harus melanjutkan usaha ayahnya setelah
ayahnya pensiun atau bisa dibilang membantu ayahnya untuk menafkahi
keluarganya. Usaha ayah Hendry adalah toko sembako yang bisa dibilang cukup baik,
namun karena ia merupakan anak yang mandiri dan pekerja keras, ia memberikan usaha
itu kepada adiknya dan ia merintis usaha baru dari awal. Ia memulai usahanya
yaitu berjualan sembako di Pasar Anyar. Pendapatan pertama yang ia dapatkan
hanyalah 35.000. Hal itu membuat ia berkecil hati, namun dengan usaha yang
gigih dan pantang menyerah, ia terus berusaha mengembangkan usaha tersebut
menjadi sukses hingga saat ini.
Dahulu tempat yang digunakan sebagai
tokonya sangatlah kotor. Lantai belum diganti menjadi keramik, penerangan
sangat kurang, namun pada tahun 2016, tokonya berpindah tempat ke tempat yang
berfasilitas lebih baik. Karena kegigihannya, usaha yang dijalaninya berhasil
dan dapat membuat istri serta kedua anaknya bangga mempunyai ayah seperti dia.
Ia rela bekerja setiap hari bahkan pada hari Minggu tetap buka demi keluarganya
dan tidak mengeluh dengan hal itu karena ia menyayangi keluarganya.
Penulis: Audrey Luz
Penyunting: Jessie Tandinata
Foto Hendry sewaktu masih muda |
Foto Hendry bersama kedua putrinya |
Comments
Post a Comment